Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saya Muak Dengan Situs Berita


Muak - adalah kata paling pertama yang bisa saya ucapkan terhadap situs-situs portal berita atau News

Bukan tanpa alasan, banyak dari situs-situs berita kini saya soroti terlalu mendramatisir sebuah topik yang sedang ramai

Dari satu topik di sambung-sambungkan hingga terlihat sangat menarik untuk di baca, padahal isinya sampah.

Clickbait bisa kita artikan seperti itu, dan sudah bukan hal yang bisa dibilang tidak biasa, bahkan sudah biasa banyak di lakukan oleh kebanyakan situs berita.

Jujur secara pribadi saya hanya respect terhadapa beberapa situs portal berita saja, yang lingkup situs tersebut bukan perorangan atau blog ya, tapi sudah perusahaan berita digital.

Hanya beberapa, dan bahkan saya lebih senang membaca situs-situs berita yang lingkupnya masih milik perorangan atau semacam blog berita, seperti blog saya ini, yang masih lah saya pegang sendiri dan saya urus sendiri.

Bukan tanpa sebab pula saya lebih menyukai situs berita yang lingkupnya masih perorangan.

Sebab mengapa saya lebih senang membaca berita terkini dari lingkup blog adalah, blog-blog tersebut masih ramah dengan yang namanya user experience.

Ya, ramah dengan pengalaman pengguna yang jelas dapat menikamti konten. Bukan berarti di blog tersebut tidak ada iklan, ada kok, tapi masih wajar dan tidak membuat saya muak dan cepat-cepat membuat saya menutup situs tersebut.

Saya bandingkan dengan situs portal berita yang lingkupnya sudah perusahaan, tatkala saya memaksa sesekali membuka situs mereka dan yang paling membuat fokus saya terbagi dengan konten di dalamnya adalah iklan-iklan di dalam situs tersebut yang menumpuk, tidak ada lagi nilai user experience menurut saya.

Iklan di atas artikel tengah artikel di dalam artikel yang sangat menganggu, belum lagi muncul promo iklan pop up, yang bisa di close setelah melewati beberapa detik, kadang muncul pula iklan video yang tidak bisa di skip dan hanya bisa di sisipkan, jelas ini memakan banyak pengunaan data dan membuat berat atau lelet aktivitas saya dalam membaca konten, belum lagi iklan sticky ads yang menempel di bagian bawah.

Begitu banyaknya iklan yang membuat saya bergumam dan jengkel, sangat terbagi sekali konsen saya dalam membaca sebuah konten di dalamnya.

Belum lagi page atau halaman di situs tersebut di bagi menjadi beberapa page atau bagian, bila ingin lanjut membaca page berikutnya maka saya harus klik tombol next atau selanjutnya, biasanya ada sampai 3/4 page dan di akhir berita/artikel page 4 katakanlah maka akan ada tombol bertuliskan "Baca Seluruh Halaman"

What the fu*k!?

Kenapa tidak dari page 1 tombol itu ada!!?

Buat kalian yang tidak bermain di dunia blog seperti saya, tidak akan paham bahwasanya ada nilai berupa angka pendapatan dari di baginya page dalam satu artikel pada situs berita.

Ya, jelas artikel yang di bagi menjadi beberapa page akan mendatangkan sebuah PV atau page view yang tinggi, yang jelas membantu angka RPM (Pendapatan Laman per 100 Tayang)

Di dunia advertising/perikalan RPM merupakan salah satu nilai pendapatan yang bisa di hitung dari jumlah tayang iklan yang di buat/muat

Yah, saya rasa tidak perlu membahas itu terlalu jauh.

Karena sorotan saya tetap terhadap beberapa situs-situs portal berita yang tidak ada otak menurut saya dalam memberikan sebuah nilai dari User Experience.

Tapi tetaplah kembali ke status dari situs tersebut, bila mana lingkupnya memanglah sudah perusahaan, maka wajar saja bila aspek penghasilan dari situs tersebut di nomer satukan demi bisa memberikan gaji atau bayaran ke staff yang bekerja di dalam situs tersebut.

Situs tersebut menjadi tempat mencari mata pencarian, saya juga tidak bisa menyalahkannya.

Tapi tetap saja, secara pribadi saya muak dan lebih memilih membaca sebuah berita dari situs-situs berita yang lingkupnya masih perorangan atau blog saja. Yang mana masih menjunjung tinggi sebuah nilai User Experience, tidak menderamatisir sebuh topik.

Salam, dari saya penikmat berita di Indonesia

Post a Comment for "Saya Muak Dengan Situs Berita"