Alasan Kenapa Telinga, hidung, Tenggerokan disatukan dalam dunia kedokteran
Dokter spesialis THT adalah dokter dengan keahlian spesifik dalam mengobati penyakit yang berhubungan dengan telinga, hidung dan tenggerokan. Contohnya saja jika kamu mengalami sakit di telinga biasanya kamu akan menghubungi dokter spesialis THT. Sebenanya bukan hanya itu saja, dokter spsialis THT juga bertugas untuk mengobati sejumlah penyakit yang terjadi di bagian kepala dan leher.
Kunjungi Juga: Hewan Paling Santai di Dunia, Asli Santuy, Mager, Tukang Tidur
Mengapa disatukan?
Mungkin pernyataan ini pernah terlintas di benakmu, kenapa sih dokter yang menangani masalah telinga, hidung dan tenggerokan harus disatukan, padahal jika dilihat dari bentuknya sangat beda ya kan? eits tapi jangan dinilai dari luarnya saja, lihat juga bagian dalamnya.
Jika dilihat secara anatomi telinga, hidung dan tenggerokan memang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, yuk mari kita bahas satu per satu:
Telinga dan Hidung
Gendang telinga bagian tengah dan hidung bagian belakang dihubungkan dengan suatu saluran yang disebut dengan Saluran Eustsius. Saluran Eustasius ini memiliki bentuk seperti tabung, panjangnya sekitar 35 mili meter dan bediameter sekitar 3 mili meter pada orang dewasa, tapi yang bisa melihat ini hanya dokter THT saja, itupun dokter harus menggunakan bantuan alat khusus untuk melihat saluran ini.
Saluran ini memungkinkan udara luar masuk ke dalam telinga tengah saat menelan atau menguap, keluar masuknya udara ke dalam telinga sangat penting agar tekanan udara di kedua sisi gendang telinga seimbang. Itulah sebabnya mengapa saat telinga sakit ketika berada di ketinggian pesawat, kita biasanya dianjurkan menelan, karena jika terdapat perbedaan tekanan udara anatar kedua gendang telinga akan mengganggu kenyamanan dan tentunya fungsi pendengaran itu sendiri.
Hidung dan Tenggerokan
Bukan cuma telinga dan hidung saja yang terhubung satu sama lain, hidung dan tenggerokan pun iya. Pada ujung rongga hidung akan bersatu dengan tenggerokan yang disebut Nasofaring, agar mudah diingat kamu hanya perlu mengingat dari asal katanya ( Naso = Hidung dan Faring= Tenggerokan), jadi Nasofaring merupakan hidung dalam bagian belakang sampai ke tenggerokan.
Masalah THT
Terhubungnya organ telinga, hidung dan tenggerokan yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi anatara telinga, hidung dan tenggerokan. Masalah dapat terjadi akibat gangguan pada Tuba Esutasius, pemicu gangguan saluran ini disebabkan oleh beberapa hal seperti perubahan tekanan saat naik pesawat terbang, berkendara saat naik atau turun gunung, atau menyelam.
Gejala gangguan fungsi Eustasius bisa berupa perubahan pendengaran, timbul rasa sakit, adanya rasa geli pada telinga, telinga berdengung, telinga rasa penuh, dan merasa sering pusing. Sementara pada penyumbatan saluran Eustasius seringkali dapat sembuh dengan sendirinya, untuk membantu penyembuhan kamu bisa menguap dan mengunyah permen karet. Nah trik menguap dan mengunyah permen karet ini juga bisa di pakai saat naik pesawat.
Pada Nasofaring salah satu masalah kesehatan yang menegerikan adalah "kanker Nasofaring". Kanker Nasofaring ini sempat menjadi perhatian publik saat menyerang aktor korea Kim Woo Bin.
Gejala kanker ini diantaranya: kesulitan bernafas (karena penyempitan), gangguan berbicara, suara terdengar sengau dan selain itu bisa juga karena terdapat gangguan pendengaran. Pemicunya yaitu gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol, kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut harus dijauhi yah.
THT
Sekarang sudah jelas ya kalau ketiga organ telinga, hidung dan tenggerokan ini memang pada dasarnya terhubung satu sama lain. Jadi jangan lupa sayangi organ telinga, hidung dan tenggerokan mu yah, jangan cuma sayang sama si do'i saja hihhiii.
Post a Comment for "Alasan Kenapa Telinga, hidung, Tenggerokan disatukan dalam dunia kedokteran"
Saya akan berusaha mengunjungi kembali blog kamu.
Komentar berisi link aktif dan SPAM tidak akan muncul