5 Prinsip dalam Membangun Karakter Positif pada Anak By Mommy Ayu
Anak-anak seperti lembaran kertas kosong yang dapat dihias dengan coretan dan huruf, Menulis membuat kertas menjadi indah dan sebaliknya.
Nah, Semua itu tergantung Orang tuanya dalam menerapkan Pola Asuh Anak.
Pengasuhan yang baik juga meningkatkan kecerdasan anak dan melindungi mereka dari kecemasan, depresi, pergaulan bebas, serta penyalahgunaan alkohol dan zat.
Pola asuh yang baik juga dapat mengurangi risiko anak mengalami masalah perilaku.
Berikut adalah lima prinsip parenting atau pola asuh yang dapat diterapkan:
1. Jadilah Teladan yang Baik untuk Anak.
Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, menjadi panutan yang baik bagi anak merupakan bagian penting dalam mengasuh anak.
Jika ingin menanamkan karakter positif pada anak, berikan contoh kepada mereka, seperti selalu berkata jujur, bersikap baik dan menghargai orang lain, serta membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
2. Jangan memanjakan anak.
Anda Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda selalu melakukan apa yang anak Anda ingin Anda lakukan, Kini saatnya menghentikan kebiasaan tersebut sekaligus mengajari anak untuk tidak manja.
Misalnya, ketika seorang anak menangis atau mengamuk, orang tua mencoba mengajarinya makan sehat, menonton TV sebelum tidur, dan memintanya untuk membeli barang-barang yang tidak perlu,maka anak akan menolak, jadi jangan mengikuti permintaannya.
Disiplin merupakan bentuk kasih sayang anak yang penting bagi orang tua untuk menanamkan karakter yang baik pada anak-anaknya. Tapi jangan memarahi atau memukulnya. Ketika dia melakukan kesalahan, tegur dia dengan lembut tapi tegas dan cobalah untuk membuatnya mengerti.
Jangan lupa untuk memujinya ketika dia melakukan sesuatu yang baik. Itu memotivasinya untuk menjadi anak yang baik.
3. Luangkan waktu untuk anak Anda setiap hari
Mereka biasanya melakukan ini untuk mendapatkan perhatian orang tua mereka. Jadi tidak peduli seberapa sibuknya Anda, selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam hidupnya. Ini sangat penting bagi ayah untuk membangun hubungan orangtua dengan anak yang baik. Tapi ingat, terlibat dalam kehidupan seorang anak tidak berarti Anda harus selalu ada di sana. Luangkan waktu untuk hubungan dan aktivitas yang baik.
Misalnya, sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, menghadiri acara yang dihadiri anak Anda, atau membicarakan kegiatan yang Anda lakukan sepanjang hari sebelum tidur.
4. Menumbuhkan watak mandiri pada anak
Mengajar anak tentang kemandirian diajarkan dengan memberi mereka kepercayaan diri, kesempatan, dan penghargaan.
Misalnya, dengan mengajari anak-anak untuk merapikan mainan dan tempat tidurnya, atau sekadar membiasakan mereka menyediakan perlengkapan sekolah sendiri.
Saat anak mendekati pubertas, orang tua juga dapat membantu anak memecahkan masalah pribadi dengan mendukung anak, berbicara dan membimbing pikiran anak menuju perilaku terbaik. .
Pahami bahwa belajar mandiri bukanlah hal yang mudah bagi anak-anak. Jadi tunjukkan penghargaan dan cinta Anda untuk semua upaya dan pencapaiannya.
Misalnya, ucapkan terima kasih atau pujilah dia ketika dia melakukan pekerjaan dengan baik.
Anda juga dapat menaruh catatan di makan siangnya yang mengatakan "Ibu mencintaimu dan bangga padamu". Dengan cara ini anak merasa dihargai. Namun, jika mereka gagal atau membuat kesalahan, jangan mengolok-olok mereka. Dan jangan membandingkan dengan anak-anak lain.
5. Tetapkan aturan di rumah dan jelaskan alasannya
Dengan menerapkan aturan, anak dapat mengendalikan diri dan membedakan perilaku yang baik dan buruk. Saat Anda membuat aturan, jelaskan mengapa Anda membuat aturan tersebut.
Misalnya, hemat listrik dan gunakan listrik saat dibutuhkan, jangan berlebihan menggunakan perangkat atau ponsel karena tidak baik untuk kesehatan, jangan menonton TV sebelum mengerjakan pekerjaan rumah.
Selalu mencoba untuk menerapkan aturan yang ditetapkan secara konsisten. Inkonsistensi dapat menyebabkan anak menjadi bingung dan meremehkan aturan.
Mendisiplinkan anak memang penting, tetapi tidak boleh dilakukan dengan cara yang kasar, seperti menggunakan kata-kata kasar atau memukul.
Anak yang terbiasa dipukuli oleh orang tuanya cenderung menggunakan perkelahian dan kekerasan untuk menyelesaikan masalah dengan teman sebayanya.
Mengingat semua orang tua memiliki keterbatasan waktu dan tenaga, secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip pendidikan di atas sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan.
Lebih baik fokus pada apa yang paling membutuhkan perhatian Anda terlebih dahulu.
Sama pentingnya, orang tua atau pengasuh paruh waktu / babysitter perlu memahami bahwa lingkungan dan usia dapat mempengaruhi perilaku anak.
OUntuk itu para orang tua harus menerapkan pola asuh anak sesuai dengan usianya, Jika Anda mengalami kesulitan menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan ini atau mengalami masalah dengan perilaku anak Anda.
Silakan berkonsultasi dengan orang tua lain, orang tua Anda atau guru sekolah anak Anda untuk meminta nasihat.
Klik Video di Bawah ini juga ya moms
0 Response to "5 Prinsip dalam Membangun Karakter Positif pada Anak By Mommy Ayu"
Post a Comment
Saya akan berusaha mengunjungi kembali blog kamu.
Komentar berisi link aktif dan SPAM tidak akan muncul